Mendokumentasikan Lebaran
www.mgmpsosiologijateng.com - Idul Fitri atau lebaran merupakan suasana yang dinanti-nanti masyarakat Indonesia. Mengapa? Karena pada hari tersebut banyak orang yang mendapatkan amplop THR yang isinya lembaran uang baru, alias masih bau toko.
Namun tidak hanya itu, dari dulu hingga sekarang, setiap moment lebaran, setiap rumah selalu penuh dengan jajanan dan makanan opor ayam, wow wow wow.... Dan tak lupa, seisi rumah juga mengenakan pakaian serba baru lho yang siap keliling bersalam-salaman.
Itulah deretan alasan mengapa setiap lebaran, masyarakat Indonesia menyambut dengan senang.
Untuk itu, dalam suasana yang sangat istimewa ini, mari coba kita dokumentasikan tentang hal-hal menarik selama lebaran. Tapi jangan sampai mengganggu kegiatan paling utama ya, yaitu saling menghaturkan maaf dan memaafkan.
Kira-kira hal apa saja yang menarik didokumentasikan yang hubungannya dengan materi sosiologi? Ya, tentu saja banyak sekali karena idul fitri memiliki titik temu dengan ruang lingkup sosiologi. Sebagaimana ilmu Sosiologi memiliki
Ruang lingkup interaksi antar individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, dan karakteristik kelompok sosial yang beragam. Dengan demikian maka lebaran atau idul fitri dapat menjadi kajian belajar menarik untuk para siswa SMA Jurusan IPS sekalian. Lantas hal apa yang bisa didokumentasikan? Ya, seperti yang telah disinggung di bagian atas bahwa idul fitri itu sangat identik dengan amplop lebaran, baju baru, jajanan lebaran, kuliner lebaran, menghias rumah, menata ruang tamu semenarik mungkin, dan saling maaf memaafkan. Maka dengan mendokumentasi hal tersebut itu sama halnya kita sudah melakukan kajian sosiologi.
Ok, untuk memudahkan saja, berikut ini merupakan tema yang dapat dijadikan bahan dokumentasi saat idul fitri/ lebaran.
1. Amplop lebaran
2. Baju baru
3. Jajanan lebaran
4. Kuliner lebaran
5. Menghias rumah dan ruang tamu
6. Dll
Setelah mendapatkan tema dokumentasi, bagaimana cara menghubungkan tema tersebut dengan sosiologi? Ya, untuk menghubungkan tema dengan sosiologi, caranya adalah dengan menghubungkan tema dengan ruang lingkup sosiologi. Contoh, kita memilih tema amplop lebaran, maka hubungannya dengan sosiologi adalah menjelaskan bagaimana interaksi antar individu saat memberi dan menerima amplop, bagaimana interaksi individu dengan kelompok saat memberi dan menerima, bagaimana interaksi kelompok dengan kelompok saat memberi dan menerima, dan bagaimana karakteristik kelompok sosial yang beragam saat memberi dan menerima.
Bagaimana caranya menghubungkan baju lebaran dengan sosiologi? Ya, untuk menghubungkan tema dengan sosiologi, caranya adalah dengan menghubungkan tema dengan ruang lingkup sosiologi. Contoh kita memiliki tema baju lebaran, maka hubungannya dengan sosiologi adalah menjelaskan tentang bagaimana pengguna baju lebaran itu berinteraksi sosial, dan apa saja yang terjadi ketika berinteraksi. Beberapa kajian menarik tentang dokumentasi baju lebaran adalah sebagai berikut; jenis kain, pola jahitan, model baju lebaran, kapan menggunakannya, dengan siapa menggunakannya, bagaimana latar kelompok sosial yang menggunakannya, cara berpakaian ala lebaran, perubahan fungsi baju lebaran, pedagang baju lebaran, dan lain-lain.
Bagaimana caranya menghubungkan kuliner lebaran dengan sosiologi? Ya, untuk menghubungkan tema dengan sosiologi, caranya adalah dengan menghubungkan tema dengan ruang lingkup sosiologi. Dalam sosiologi terdapat ruang lingkup perubahan sosial, globalisasi, dan pemberdayaan komunitas. Melalui dengan ruang lingkup tersebut, apakah kuliner lebaran terjadi perubahan sosial di era globalisasi, bagaimana globalisasi mempengaruhi kuliner lebaran, dan bagaimana kuliner lebaran dapat menjadi gerakan pemberdayaan komunitas. Selain itu, kajian kuliner lebaran dapat menggali juga tentang nama kuliner, cara memasaknya, saat kapan menyantabnya, dengan siapa menikmatinya.
Selanjutnya bagaimana caranya menghubungkan jajanan lebaran dengan sosiologi? Ya, untuk menghubungkan tema dengan sosiologi, caranya adalah dengan menghubungkan tema dengan ruang lingkup sosiologi. Untuk tema jajanan lebaran cenderung sama dengan tema kuliner lebaran. Adapun hal-hal yang dapat ditekakan adalah tentang nama jajanan, bahan-bahan yang diperlukan, bentuk jajanan, kapan disajikan, kepada siapa disajikan, dengan apa saja penyajiannya, dan lain-lain.
Bagaimana caranya menghubungkan menghias rumah dan ruang tamu dengan sosiologi? Ya, untuk menghubungkan tema dengan sosiologi, caranya adalah dengan menghubungkan tema dengan ruang lingkup sosiologi. Pada saat lebaran, rumah menjadi pusat berinteraksi sosial. Dan pada umumnya, rumah akan disiapkan sedemikian rupa dalam menyambut lebaran. Mulai dengan bentuk rumah, posisi rumah, keadaan rumah, penghuni rumah, suasana dan kegiatan di rumah, dan lain-lain dapat menjadi kajian dalam sosiologi. Selain itu juga perubahan visual juga menarik dalam kajian sosiologi pada moment idul fitri atau lebaran kali ini. Mengapa demikian? Ya, karena pada moment lebaran biasanya ada perubahan visul rumahnya, ruang tamunnya, dan lain-lain. Dengan hal tersebut dapat dilakukan kajian misalnya tentang pelestarian dan penghilangan visual rumah. Atau misalnya tentang benda-benda baru di dalam ruang tamu, dan lain-lain.
Berdasarkan ulasan tersebut, cukup beragam dalam memilih tema dokumentasi pada saat idul fitri atau moment lebaran. Untuk memudahkan dokumentasi lebaran, kalian dapat mengikuti update artikel berikut ini.
1. Skenario Dokumentasi Amplop Lebaran
2. Skenario Dokumentasi Baju Baru
3. Skenario Dokumentasi Jajanan Lebaran
4. Skenario Dokumentasi Kuliner Lebaran
5. Skenario Dokumentasi Menghias Rumah dan Ruang Tamu
Selamat lebaran
Selamat Idul Fitri
Salam sehat dan bahagia selalu
0 Response to "Mendokumentasikan Lebaran"
Posting Komentar