Warna Warni Pawai Budaya 2019
Artikel - Sosiologi merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di tingkat sekolah menengah atas (SMA dan sederajat). Berbagai materi mulai dari kelompok sosial, permasalahan sosial, kesetaraan dalam keberagaman harus dikuasai oleh peserta didik kelas XI MIPA/IPS dalam jangka waktu yang singkat. Peserta didik menjadi semakin jenuh karena dipenuhi dengan konsep dan hafalan. Selain itu, metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru Sosiologi adalah diskusi dan ceramah berdasarkan teks. Peserta didik hanya mendengarkan dan mencatat materi yang dijelaskan guru di depan kelas.
Diantara peserta didik banyak yang menganggap bahwa mengikuti pelajaran Sosiologi tidak lebih sekedar rutinitas untuk mengisi daftar absensi, mengerjakan tugas, mencari nilai, dan tanpa diiringi kesadaran untuk mengasah keterampilan. Hal ini menyebabkan peserta didik menjadi bosan dan hanya menghafalkan konsep-konsep dalam Sosiologi guna menghadapi penilaian harian semata. Untuk itu strategi pembelajaran yang saya terapkan adalah pembelajaran berbasis proyek.
Pembelajaran berbasis proyek dapat diterapkan pada materi Kesetaraan dalam Keragaman Masyarakat. Keragaman ini harus disikapi secara positif sebagai anugerah yang tidak ternilai harganya, agar tercipta suasana yang harmonis. Keharmonisan dalam masyarakat dapat muncul apabila kita saling menghargai antarsesama. Adapun beberapa sikap yang dapat dilakukan peserta didik di SMA N 1 Godong dalam menjaga keharmonisan antara lain adanya kesadaran mengenai perbedaan sikap, watak, kondisi fisik, begitu pula dengan budaya.
Sikap harmonis ini juga dapat diupayakan dengan diadakan pawai budaya sebagai tugas proyek Sosiologi kelas XI MIPA/IPS SMA N 1 Godong dimana peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok untuk menentukan kerangka kerja dan mendesain tema yang akan diangkat dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia. Tema setiap kelompok berbeda dengan kelompok lain. Setiap kelompok menulis hasil diskusi kelompoknya dalam bentuk laporan dan mempresentasikannya di depan kelas pada pertemuan berikutnya.
Persiapan kostum dan asesoris yang digunakan untuk pawai budaya dibuat kurang lebih 3 minggu. Mereka sangat kreatif dalam memanfaatkan barang bekas, bahkan kostum yang dipakai terbuat dari bahan daur ulang. Pemanfaatan bahan daur ulang ini merupakan upaya yang memberi inspirasi dan motivasi bagi kelas lain maupun kelas X sehingga menambah nilai kreativitas bagi peserta didik.
Selain itu, ada yang membawa makanan atau minuman, mainan tradisional, miniatur rumah, peralatan lain yang dibuat dari stereoform, kardus dan kayu sesuai dengan ciri khas setiap suku bangsa. Pawai budaya ini disiapkan mulai dari depan kelas masing-masing dan berjalan secara berurutan sesuai kelompoknya menuju ke ruang kelas atau ruang lainnya dan berakhir di ruang kelas masing-masing. Peserta didik sangat berantusias untuk mengikuti pawai budaya. Kelas lainpun turut menonton, walau terkesan agak mengganggu kelas mereka karena sedang dalam proses kegiatan belajar mengajar. Namun, hal itu tidak menyurutkan minat mereka untuk melihat keragaman yang ada dengan warna-warni pawai budaya 2019.
Pawai budaya merupakan sisi menarik dari pelajaran sosiologi yang mana menjadi salah satu alasan sosiologi menjadi pelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Sosiologi yang berisikan konsep dan hafalan bisa menjadi hal yang menyenangkan bagi peserta didik pada saat proses pembelajaran dan sekaligus dengan adanya pawai budaya menjadikan pelajaran penyegaran atau refreshing sesaat.
Sosiologi menjadi pelajaran yang menyenangkan karena jika dilihat dari obyeknya saja adalah masyarakat, yang berarti kita juga mempelajari diri kita sendiri didalam hidup bermasyarakat. Bahasan dalam sosiologi tidak asing lagi bagi peserta didik dan terdapat dalam masyarakat yang menjadi objek utama kajian sosiologi sehingga tujuan dari pendidikan itu sendiri dapat tercapai dengan optimal.
Penulis adalah Riyadlotus Sa’diyyah, S. Pd, Guru SMA N 1 Godong, Kabupaten Grobogan
0 Response to "Warna Warni Pawai Budaya 2019"
Posting Komentar