Literasi, Latihan Soal Online, dan Penelitian Sosial Berbasis Data Virtual

www.mgmpsosiologijateng.com - Tulisan ini berisikan tentang model pembelajaran siswa yang menekankan aktivitas literasi, latihan soal online, dan aktivitas penelitian sosial berbasis virtual. Isi dalam tulisan ini juga mencoba mengiteraksikan materi pembelajaran dan fokus keperpihakan terhadap isu-isu sosial sebagai modelling dalam proses pembelajaran. Materi pembelajaran yang dipilih dalam tulisan ini adalah materi pembelajaran sosiologi kelas sebelas semester dua. Adapun isu sosial yang dipilih untuk simulasi penelitian sosial virtual adalah isu tentang pertanian, peternakan dan perikanan. Berikut ulasannya.

Aktivitas Literasi Siswa

Literasi merupakan proses aktivitas siswa yang berhubungan dengan membaca teks, foto, video, grafik/ tabel, dan lainnya. Ragam jenis materi literasi tersebut dimaksudkan untuk mengenal khazanah pengetahuan masa lalu dan  masa kini dalam rangka membangun alur dan logika pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran yang dikenalkan.

Seorang guru/ fasilitator dapat menyiapkan ragam bahan literasi yang perlu diberikan kepada siswa. Adapun sumber bahan literasi bisa didapatkan dari perpustakaan, teks digital, maupun produk dari guru/ fasilitator.

Aktivitas literasi siswa sudah saatnya untuk dikenalkan dengan ragam bahan literasi materi pembelajaran, sangatlah penting. Karena dengan ragam bahan literasi, para siswa akan terbiasa berhubungan dengan gagasan pengetahuan yang beragam. Dengan pola-pola literasi yang demikian, para siswa akan terbentuk pemikiran yang terbuka dan menjangkau semua lini perkembangan ilmu pengetahuan.

Seorang Guru/ fasilitator dapat merencanakan jenis produk literasi siswa. Setiap aktivitas literasi siswa, dapat ditekankan pada aktivitas review bahan literasi. Melalui tindak-lanjut aktivitas literasi tersebut, kegiatan literasi benar-benar berlangsung.

Bahan literasi siswa yang telah disipakan berdasarkan materi pembelajaran, review dari produk literasinya dapat dalam bentuk tulisan, rekaman audio, atau rekaman video. Misal, siswa yang membaca bahan literasi tentang materi kesetaraan sosial, maka siswa yang bersangkutan dapat diarahkan untuk menghasilkan tulisan tentang; konsep kesetaraan sosial apa yang ada dalam teks, hubungan konsep keteraan sosial terhadap fungsi sosial sekarang, tantangan implementasi konsep kesetaraan sosial, keuntungan dan resiko manfaat gagasan, dan koreksi terhadap gagasan kesetaran sosial. Adapun sistematika dan isi dari hasil review literasi siswa dapat dikembangkan sesuai dengan kesepakatan bersama

serta kreativitas siswa.

Selain dalam bentuk tulisan, produk review literasi siswa juga dapat dalam wujud audio dan video. Siswa yang telah selesai membaca dan memahami bahan literasi yang ada, dapat  melakukan rekaman audio atau video tentang seperti contoh di atas. Tentunya produk review ini dapat disesuaikan dengan alat dan sarana teknologi yang dimiliki dan dikuasi oleh siswa.

Pasca-menghasilkan review, produk literasi siswa dapat dipublikasi di website. Dengan publikasi hasil review tersebut, setiap siswa dapat saling berinteraksi dalam mengenal, menguji, dan mengkritik hasil review masing-masing. Pada saat inilah proses dan aktivitas literasi siswa akan terpola. Para siswa  akan terbiasa dalam melakukan diskusi dengan sudut pandang yang beragam. Tentu saja proses tersebut harus didampingi oleh Guru dan atau fasilitator agar alur literasi tetap terbingkai dengan kebermanfaatan dalam menguasai materi pembelajaran.

Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran yang dimaksud disini adalah materi yang tertuang dalam silabus berdasarkan jenjang kelas dan jurusan. Isi dari materi pembelajaran biasanya telah tertuang dalam silabus. Misalnya pada semester satu dan dua pada kelas sebelas jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial terdapat materi kelompok sosial, masalah sosial, perbedaan, kesetaan, harmoni sosial, penelitian sosial tematik masalah sosial, konflik sosial, kekerasaan sosial, resolusi konflik, integari dan reintegrasi, serta penelitian konslik sosial dan integrasi. Macam dan isi materi pembelajaran ini cukup dilihat pada silabus saja. Kemudian yang terpenting adalah kreativitas guru/ fasilitator dalam menyiapkan materi tersebut untuk bahan literasi siswa.

Dalam menyiapkan bahan materi pembelajaran, seorang guru/ fasilitator dapat merencanakan, menyiapkan, memilih, dan mendistribusikan bahan materi untuk literasi siswa. Setidaknya ada dua jenis dalam materi pembelajaran. Pertama adalah materi pembelajaran yang isinya tentang konsep-konsep para ahli. Kedua adalah materi pembelajaran dalam bentuk hasil penelitian.

Misal, seorang tema materi pembelajarannya adalah konflik sosial, maka guru/ fasilitator dapat menyiapkan bahan literasi yang isinya tentang  konsep konflik sosial, artikel kasus konflik sosial, hasil penelitian konflik sosial, hingga resolusi penyelesaian konflik sosial. Begitupun dengan bentuk bahan literasinya juga dapat beragam, misalnya bahan literasi tersebut dapat berupa tulisan, video, laporan statistik, dan yang lainnya.

Selain memperhatikan dua garis besar isi dari materi  pembelajaran, sebisa mungkin isi dari bahan litetasi tersebut juga memuat tentang isu kepentingan sosial misalnya isu tentang pertanian, peternakan, dan perikanan. Isu dari isi literasi cukup penting untuk dihadirkan karena isu materi dapat berperan dalam perekat keseriusan aktivitas literasi siswa sebagai wujud keberpihakan terhadap masalah sosial yang sedang dan akan dihadapi nantinya.

Untuk menyiapkan bahan literasi materi pembelajaran, guru/ fasilitator dapat melakukan kerjasama dengan berbagai pihak. Misalnya, Guru/ fasilitator dapat meminta bantuan teman, kolega, alumni yang sekolah, perguruan tinggi, dan instansi lain untuk mendapatkan bahan literasi. Melalui aktivitas jejaring inilah, perlahan lingkungan literasi akan terbentuk.Adapun proses penyebaran materi kepada para siswa dapat dilakukan melalui online dengan memanfaatkan fasilitas internet.

Latihan Soal Online

Penelitian Sosial Berbasisis Data Virtual

Penelitian sosial berbasis data virtual merupakan metode menjawab masalah sosial dengan menggunakan data digital yang telah disiapkan. Jenis penelitian ini cukup membantu para peneliti dalam melaksanakan proses penelitian, dimana peneliti
tidak perlu melakukan observasi dan wawancara dilapangan ketika situasi dan kondisi tidak memungkinkan, misalnya sedang terjadi pandemi penyakit. Adapun tahapan lanjutan dalam proses penelitian tetap sama dengan proses penelitian sosial biasanya. Berikut ini adalah contoh dalam melaksanakan penelitian sosial berbasis data virtual dalam pembelajaran di kelas.

Berdasarkan silabus mata pelajaran sosiologi kelas sebelas jenjang sekolah menengah atas, pada semester satu terdapat materi penelitian sosial tentang kelompok sosial, dan pada semester dua terdapat materi penelitian tentang konflik dan integrasi.

Untuk melaksanakan proses pembelajaran penelitian sosial berbasis data virtual, berikut ini adalah langkah-langkahnya.

1. Guru/ fasilitator menyiapkan data sekunder dalam bentuk file digital
2. Guru/ fasilitator mendistribusikan data sekunder kepada siswa melalui jaringan internet
3. Siswa mengobservasi aktif dengan melakukan identifikasi dan klasifikasi isi data file digital untuk menjawab masalah sosial
4. Siswa mulai mengolah data (reduksi data) hasil identifikasi dan klasifikasi
5. Siswa menganalisis data dengan konsep materi hasil literasi review
6. Siswa menyajikan hasil penelitian sosial dalam bentuk laporan deskriptif, atau bentuk deskripsi rekaman audio, atau dalam bentuk
laporan deskripsi rekaman video
7. Guru/ fasilitator mengevaluasi langkah-langkah penelitian sosial yang dilakukan oleh siswa
8. Guru/ fasilitator hasil penelitian siswa dalam menjawab masalah sosial
9. Siswa melakukan penyempurnaan laporan penelitian sosial pascamendapatkan masukan dari Guru/ fasilitator
10. Siswa mempublikasikan hasil karya penelitian di website dan atau di media sosial lainnya.

Penulis: Suhadi (Guru SMA Negeri 1 Pamotan, Rembang, Jawa Tengah

Share this post