PENGEMBANGAN MATERI KELOMPOK SOSIAL BERBASIS KOMPETENSI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN SISWA
Pendahuluan
Tulisan ini Penulis tujukan kepada sahabat saya, ibu Widi, guru
sosiologi di SMA Banjarnegara. Tulisan ini merupakan tanggapan saya tentang
pertanyaan ibu Widi tentang bagaimana cara mengembangkan materi “kelompok
sosial.” Secara garis besar, tanggapan tentang bagaimana cara mengembangkan
materi “kelompok sosial” dapat dilakukan dengan tiga perspektif. Pertama, perspektif
kisi-kisi USBN. Kedua, perspektif kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Dan
ketiga, perspektif bebas. Adapun pada tulisan ini, adalah bagian kedua yaitu
tentang model pengembangan materi kelompok sosial berbasis kompetensi
pengetahuan dan keterampilan.
Pada dasarnya, tulisan ini semata-mata sebagai bahan diskusi saja.
Adapun hal-hal yang menyangkut perbedaan sudut pandang, Penulis kembalikan
kepada kebebasan berfikir masing-masing. Selamat membaca.
Landasan Tulis
Dalam Permendikbud Nomor 21 tahun 2016, materi kelompok sosial tertuang
dalam kolom ruang lingkup materi "Ragam kelompok sosial di dalam
masyarakat." Materi Ragam kelompok sosial di dalam masyarakat ini,
digunakan untuk membangun kompetensi peserta didik untuk memiliki empat kompetensi,
yaitu (1) Membangun toleransi dan empati dalam hubungan sosial, (2) Memiliki
tanggung jawab publik serta menjunjung tinggi keharmonisan sosial, (3)
Mengamati dan menganalisis masalah-masalah sosial, dan (4) Melaksanakan
prosedur dan mengkomunikasikan kajian dan atau penelitian berbagai gejala
sosial.
Ruang lingkup materi tentang “Ragam kelompok sosial di dalam
masyarakat” juga sepadan dengan tiga ruang lingkup materi lainnya yang
digunakan untuk membangun kompetensi peserta didik, yaitu; (1) Individu, kelompok
dan hubungan sosial, (2) Masalah sosial,
konflik, kekerasan dan penyelesaiannya, serta kesetaraan dalam keberagaman, dan
(3) Metode penelitian sosial.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 yang memuat tentang empat
kompetensi tersebut, maka konsekwensi pengembangan ruang lingkup materi
kelompok sosial harus memuat empat hal, diantaranya;
- ü Materi ragam kelompok sosial di dalam masyarakat kelompok harus mengarah pada kompetensi dalam membangun toleransi dan empati dalam hubungan sosial
- ü Materi ragam kelompok sosial di dalam masyarakat kelompok harus mengarah pada kompetensi dalam memiliki tanggung jawab publik serta menjunjung tinggi keharmonisan sosial
- ü Materi ragam kelompok sosial di dalam masyarakat kelompok harus mengarah pada kompetensi dalam mengamati dan menganalisis masalah-masalah sosial, dan
- ü Materi ragam kelompok sosial di dalam masyarakat kelompok harus mengarah pada kompetensi dalam melaksanakan prosedur dan mengkomunikasikan kajian dan atau penelitian berbagai gejala sosial.
Materi kelompok sosial, juga tertuang dalam Lampiran Permendikbud Tahun
2016 Nomor 24, yang didalamnya memuat tentang KI – KD (Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar). Dalam kompetensi
dasar, materi kelompok sosial tersebar dalam kolom kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan. Dalam kompetensi pengetahuan, dapat dilihat pada kolom
3.1 yaitu Memahami pengelompokan sosial di masyarakat dari sudut pandang dan
pendekatan Sosiologis, dan 3.2 Menganalisis permasalahan sosial dalam kaitannya
dengan pengelompokan sosial dan kecenderungan eksklusi sosial di masyarakat
dari sudut pandang dan pendekatan Sosiologis. Selanjutnya dalam kompetensi
keterampilan, dapat dilihat pada kolom 4.1 Menalar tentang terjadinya
pengelompokan sosial di masyarakat dari sudut pandang dan pendekatan Sosiologi,
dan 4.2 Memberikan respons dalam mengatasi permasalahan sosial yang terjadi di
masyarakat dengan cara memahami kaitan pengelompokan sosial dengan
kecenderungan eksklusi dan timbulnya permasalahan sosial.
Berdasarkan Permendikbud Tahun 2016 Nomor 24 yang memuat tentang kompetensi pengetahuan
dan keterampilan, dimana terdapat konsekwensi awalan sebelum langkah
pengembangan ruang lingkup materi kelompok sosial dilakukan. Maksud dari hal
tersebut adalah perlu adanya pemahaman tentang kompetensi pengetahuan dan
keterampilan apa yang harus dimiliki peserta didik. Disinilah keunikan dari
Permendikbud nomor 24 tahun 2016 ini. Dalam Permendikbud tersebut, materi
kelompok sosial tidak berdiri sendiri.
Dalam kompetensi pengetahuan 3.1 Memahami pengelompokan sosial di
masyarakat dari sudut pandang dan pendekatan Sosiologis. Dalam kompetensi
pengetahuan di atas, tampak jelas ada dua unsur yang membangun kompetensi
pengetahuan. Pertama, penguasaan tentang fokus materi. Dan kedua adalah pisau
analisa dari fokus materi. Fokus materinya adalah pengelompokan kelompok sosial
di masyarakat. Adapun pisau analisanya adalah sudut pandang dan pendekatan
Sosiologis. Lagi-lagi, para pengajar perlu harus hati-hati dalam membaca
kompetensi 3.1 ini. Jika salah dan serampangan dalam mencerna 3.1, maka
kompetensi 3.1 akan sulit dicapai peserta didik. Hal yang perlu diperhatikan
adalah pandai-pandainya para pengajar untuk mensiasati tentang bagaimana para
peserta didik menguasai materi pengelompokan sosial di masyarakat dengan sudut
pandang dan pendekatan sosiologi. Sehingga secara teknis, kompetensi 3.1 ini
harus memuat tentang bagaimana seorang peserta didik mendapatkan materi
pengelompokan sosial di masyarakat, dan materi tentang sudut pandang dan
pendekatan Sosiologis. Ketika peserta didik telah mendapatkan materi tersebut,
langkah selanjutnya adalah menguji kompetensinya.
Begitupun dengan kompetensi 3.2 yaitu peserta didik memiliki
pengetahuan menganalisis permasalahan sosial dalam kaitannya dengan
pengelompokan sosial dan kecenderungan eksklusi sosial di masyarakat dari sudut
pandang dan pendekatan Sosiologis. Kompetensi pengetahuan 3.2 ini adalah
lanjutan dari kompetensi pengetahuan sebelumnya. Sehingga prinsip
pembelajarannya adalah sistematis dan koheren, alias tidak boleh loncat apalagi
serampangan. Secara substantif, kompetensi pengetahuan 3.2 ini menekankan pada
dua hal. Pertama tentang kompetensi pengetahuan peserta didik tentang
permasalahan sosial dalam kaitannya dengan pengelompokan kelompok sosial
melalui sudut pandang dan pendekatan Sosiologis. Kedua, pengetahuan analisis
tentang kecenderungan eksklusi sosial di masyarakat dari sudut pandang dan
pendekatan Sosiologis. Lagi-lagi yang perlu diperhatikan adalah pengajar harus
hati-hati dalam membaca kompetensi 3.2 ini. Jika salah dan serampangan dalam
mencerna 3.2, maka kompetensi 3.2 akan sulit dicapai.
Selanjutnya dalam kompetensi keterampilan, dapat dilihat pada kolom 4.1
Menalar tentang terjadinya pengelompokan sosial di masyarakat dari sudut
pandang dan pendekatan Sosiologi, dan 4.2 Memberikan respons dalam mengatasi
permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat dengan cara memahami kaitan
pengelompokan sosial dengan kecenderungan eksklusi dan timbulnya permasalahan
sosial.
Merujuk pada kompetensi pengetahuan 3.1 yang menekankan kompetensi
memahami, beda dengan kompetensi keterampilan 4.1 yang menekankan pada kompetensi
menalar. Secara substansi materi, penekanan kompetensi 3.1 dan 4.1 adalah sama.
Dengan demikian penekanan materinya adalah sama, hanya saja instrument pengujian
kompetensinya beda. Adapun dalam konteks ini, guru memiliki ruang dan peran
yang lebih dalam menyuguhkan scenario pembelajarannya.
Begitupun dalam kompetensi keterampilan 4.2 nya. Substansi penekanan
materi relatif sama dengan kompetensi 3.2 nya. Hanya saja aspek pengujiannya
cenderung beda, dimana dalam kompetensi 4.2 menekankan pada aspek respon
tentang bagaimana mengatasi permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat
dengan cara memahami kaitan pengelompokan sosial dengan kecenderungan eksklusi
dan timbulnya permasalahan sosial.
Materi Pokok
Berdasarkan ulasan singkat landasan tulis tersebut, maka pengembangan
materi kelompok sosial berbasis kompetensi pengetahuan dan keterampilan siswa
adalah sebagai berikut;
- Sudut pandang dan pendekatan sosiologi
- Pengelompokan sosial
- Eksklusi sosial
- Permasalahan pengelompokan sosial
- Kecenderungan pengelompokan sosial
- Teknik identifikasi kelompok sosial
- Teknik penelitian masalah kelompok sosial
Jika dibandingkang dengan materi pokok berbasis kisi-kisi USBN, maka pengembangan
pada materi pokok berbasis kompetensi pengetahuan dan keterampilan siswa ini, cenderung
lebih kompleks dan beragam. Namun yang lebih penting dalam bagian materi pokok
ini adalah bagaimana peran pengajar lebih menekankan daya kritis dan kreatifitas
terhadap kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan siswa. Sudah saatnya
kegiatan pembelajaran terfokuskan dan berpusat pada siswa, tidak sebaliknya. Dengan
demikian kompetensi pengetahuan dan keterampilan siswa tuntas secara ideal.
Pengembangan Materi
Pengembangan materi kelompok sosial berbasis kompetensi pengetahuan dan
keterampilan siswa pada prinsipnya berbeda dengan Pengembangan materi kelompok
sosial berbasis USBN. Kalau pengembangan materi kelompok sosial berbasis USBN cenderung
diorentasikan pada keterhubungan antara materi kelompok sosial dengan instrumen
uji berbasis materi soal USBN. Sedangkan pada Pengembangan materi kelompok
sosial berbasis kompetensi pengetahuan dan keterampilan siswa sudah saatnya
ditekankan pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang nyata. Adapun pendekatan
yang Penulis tawarkan adalah dengan pendekatan kunjungan lapangan. Penjelasan tentang
hal ini, dapat dilihat pada bagian strategi mengajarnya.
Strategi Mengajar
Pada prinsipnya strategi mengajar berbasis kunjungan lapangan adalah
pembelajaran berbasis penelitian sosial sederhana dengan asas praktik
kebermanfaatan materi yang didapatkan. Dalam sintak pembelajarannya, strategi
kunjungan lapangan dapat dikembangkan dalam tiga hal. Pertama, penguasaan
materi kelompok sosial. Kedua, kunjungan lapangan pada kelompok sosial. Ketiga,
pengujian kompetensi pengetahuan dan keterampilan.
Resiko dan Jalan Keluarnya
Pengembangan materi kelompok sosial ini adalah berbasis keterampilan
dan pengetahuan. Dengan demikian, ketika basis kompetensinya berubah,
maka sangat dimungkinkan terjadi perubahan pengembangan materinya.
Terima kasih, semoga bermanfaat.
Penulis adalah Suhadi, Guru Sosiologi SMA N 1 Pamotan
Penulis adalah Suhadi, Guru Sosiologi SMA N 1 Pamotan
0 Response to "PENGEMBANGAN MATERI KELOMPOK SOSIAL BERBASIS KOMPETENSI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN SISWA"
Posting Komentar